Sejarah
musik dimulai dari zaman purbakala meskipun tidak terdapat sumber informasi
yang cukup. Pada zaman purbakala yang juga disebut musik primitif merupakan
musik yang tidak memiliki tujuan tersendiri dipergunakan sebagai alat untuk
mengiringi upacara-upacara kepercayaan, seperti yang terjadi di Amerika dan
Afrika. Fungsinya hanyalah sebagai alat saja, media atau bahan dalam ritual
magis.
Perkembangan
musik terjadi dengan cara penggabungan dan penyempurnaan dari setiap daerah
yang bersosialisasi. Penerimaan masyarakat terhadap suatu musik, dominasi
peradaban dan kekuasaan kelompok-kelompok masyarakat/suku tertentu mempengaruhi
perjalanan bentuk dan aliran musik tersebut. Perubahan sejarah musik terbesar terjadi
pada abad pertengahan yang disebabkan terjadinya perubahan keadaan dunia yang
semakin meningkat. Musik tidak hanya dipergunakan untuk keperluan keagamaan tetapi
juga untuk urusan duniawi.
1.
Sejarah Zaman Purbakala
Musik
sudah dimulai dari zaman purbakala dengan fungsi yang ditujukan untuk ritual
magis mereka. Magis tersebut dapat ditinjau dari 3 segi yaitu :
Segi
irama tekanan yang diberi dengan genderang atau bongo.
Segi
pengulangan yang menurut aturan berlaku dapat diketahui beberapa kali
pengulangan yang diperbolehkan.
Segi
permainan sebagaimana cara-cara diatur dan diharuskan untuk fungsi magis.
Ketiga
segi ini terkandung di dalam nyanyian yang disertai tarian yang mereka cermat.
Beberapa tarian di pulau Nias, Bali, Afrika atau Amerika telah membuktikan hal
ini.
Musik
primitif diikuti oleh musik kuno yang tersebar di sebagian besar Eropa pada
1500 SM dan telah menyebar ke seluruh penjuru dunia. Hal ini berada di beberapa
belahan dunia yang sudah memiliki musik sendiri. Perkembangan tersebut
dipengaruhi adanya sosialisasi yang terjadi pada suatu daerah dengan daerah
lain, penerimaan masyarakat terhadap musik, dominasi peradaban dan kekuasaan kelompok
masyarakat/suku tertentu yang mempengaruhi bentuk dari perjalanan dan aliran
dari musik itu sendiri.
2. Bangsa Asia
dan Timur
Mesir
Tidak
ada catatan peninggalan dari zaman Mesir purba. Namun dari peninggalan relief,
pahatan serta hiasan dinding menunjukkan bahwa mereka sudah banyak menggunakan
musik. Terdapat banyak gambaran suling serta instrumen bertali seperti lauto
dan harp.
Tiongkok
Bangsa
Tiongkok memiliki catatan tentang musik dari orang purba Tiongkok. Ada 482 buku
karangan mereka yang masih tersimpan. Mereka menggunakan tangga nada
pentatonis, yaitu tangga nada yang terdiri dari lima nada: F, G, A, C, D.
sekitar
tahun 1200 SM, tangga nada pentatonis tersebut ditambahkan dua nada lagi, yaitu
nada B dan E. menurut teori mereka, satu oktaf dibagi atas 12 nada – hal ini
sudah mereka temukan kurang-lebih sejak 2700 tahun sebelum Masehi – yang
berarti lingkaran Kwin telah mereka ketahui jauh sebelum Pythagoras (550 SM).
India
Nada
primer orang Hindi ada 7 buah nada. Mereka membagi tangga nada mereka menjadi
22 bagian yang berbeda dalam satu oktaf. Mereka menggunakan 32 tangga nada
turunan, dari tangga nada yang bermula dari A. Oleh karena itu, musik India
kuno sudah lebih maju bila dibandingkan Tiongkok purba. Ritual keagamaan
merupakan satu-satunya sifat musik India. Alat musik mereka adalah alat musik
petik, vina dan tambur. Para penyanyi memukul vina dan tambura sambil bernyanyi.
Prinsip paduan suara primitif juga sudah mereka kenal.
Arab
Interval
nada pada musik Arab sudah mencapai pembagian yang halus dalam satu oktafnya.
Hanya saja musik Arab tidak setua musik Hindu/India, kira-kira pada tahun 600
SM. Instrumen mereka yang banyak digunakan adalah: lauto, rebab (yang bisa
disebut sebagai pendahulu violin pada masa kini), mandolin, psalterium
(pendahulu piano).
Palestina
Bangsa
Israel sudah lama mencintai musik dan nyanyian. Samuel, sekitar tahun 1075 SM
sudah memiliki sekolah pengetahuan musik dan nyanyi, tujuannya untuk menambah
kerohanian para calon pemuka agama tersebut. Instrumen mereka waktu itu adalah:
terompet, bosaun, harp dan instrumen pukul. Tulisan musik juga sudah mereka
kenal, yaitu tulisan musik neginot.
3. Yunani Kuno
Bangsa
Yunani dapat disebut bangsa pemilik musik kuno terpenting. Bangsa Yunani kuno
juga terkenal dengan musik. Bangsa Yunani kuno menggunakan musik untuk
keperluan ritual kepercayaan. Lima abad sebelum Masehi, musik Yunani yang
tergolong etnis-religius ini bagi mereka sangat tinggi kedudukannya. Musik,
puisi dan tarian berhubungan dengan erat.
Para
ahli musik pada zaman itu adalah: Aischylos (525 – 456), Sophocles (496 – 406),
Pythagoras (sekitar 550), Aristoteles (384 – 322) dan Aristoxenos (sekitar
325). Instrumen yang digunakan adalah instrumen petik seperti lyra dan kithara.
Instrumen tiup dengan reeds adalah aulos.
Perkembangan
Musik Dunia Terbagi Dalam 6 Zaman :
I. Zaman Abad
Pertengahan (450M-1500 M)
Zaman
abad pertengahan sejarah kebudayaan adalah zaman antara berakhirnya kerajaan
Romawi (467 M) sampai dengan zaman reformasi agama Kristen oleh Marthen Luther
(1572 M). Perkembangan musik pada zaman ini disebabkan oleh terjadinya
perubahan keadaan dunia yang semakin meningkat, yang menyebabkan penemuan-penemuan
baru dalam segala bidang termasuk dalam kebudayaan. Perubahan dalam sejarah
musik adalah bahwa musik tidak lagi di titik beratkan pada kepentingan
keagamaan tetapi dipergunakan juga untuk urusan duniawi sebagai sarana hiburan.
Pada
masa ini pembuatan manuskrip musik sangat mahal karena harga kertas yang tinggi
dan waktu yang dibutuhkan untuk menulis sangat menyita. Oleh sebab itu hanya
pihak tertentu seperti gereja dan institusinya (monastery) yang bisa menulis manuskrip
musik. Musik-musik sekuler dan musik pengorbanan juga diciptakan oleh gereja.
Pada zaman pertengahan ini terkenal dengan notasi ritmik pertama yang muncul di
dunia barat, Notasi ritmik juga biasa disebut dengan mode ritmik. Namun
demikian di zaman pertengahan ini notasi musik tidak memakai rhythm yang khusus
dan musik yang ada di zaman itu adalah musik-musik yang monophonic dan
homorhythmic. Manuskrip musik dari zaman ini yang masih ada diantaranya adalah
Codex Montpellier, Codex Bamberg dan El Codex Musikal de la Hueglas.
II.
Zaman Renaisance (1500 M-1600 M)
Zaman
Renaisance adalah zaman setelah abad pertengahan. Renaisance berarti kelahiran
kembali tingkat kebudayaan tinggi yang telah hilang pada zaman Romawi. Musik
dipelajari dengan ciri-ciri khusus, contohnya nyanyian percintaan, nyanyian
keperwiraan. Sebaliknya musik gereja mengalami kemunduran. Pada zaman ini alat
musik Piano dan Organ sudah dikenal, sehingga munculah musik Instrumental. Di
kota Florence berkembang seni Opera. Opera adalah sandiwara dengan iringan
musik disertai oleh para penyanyinya.
Pada
zaman ini terdapat aliran musik yang berfariasi dan yang terkenal adalah Mass,
Motet, Madrigal Spirituale dan Laude. Musik sekuler juga memainkan lagu dari
satu ataupun banyak suara seperti frottola, caccia, chanson dan madrigal. Genre
musik vocal sekuler adalah madrigal, frottola, caccia, chanson, rondeau, virelai,
begerette, ballade, musque mesuree, canzonetta, villancico, villanelle,
villotta dan lute song. Selain itu masih ada juga genre-genre seperti toccata,
prelude, ricercar, canzone, intabulation, basse dance, pavane, galliard,
allemande dan courante yang membuat musik zaman itu menjadi lebih semarak.
III.
Zaman Barok dan Rokoko (1600 M-1750 M)
Kemajuan
musik pada zaman pertengahan ditandai dengan munculnya aliran-aliran musik
baru, diantaranya adalah aliran Barok dan Rokoko. Kedua aliran ini hampir sama
sifatnya, yaitu adanya pemakaian Ornamentik (hiasan musik). Perbedaanya adalah
bahwa musik Barok memakai Ornamentik yang diserahkan pada Improvisasi spontan
oleh pemain, sedangkan pada musik Rokoko semua hiasan Ornamentik dicatat.
Pada
zaman ini sangat banyak komposer dan pemain musik yang bekerja sama untuk memajukan
musik. Mereka membuat perubahan pada notasi musik dan menciptakan terobosan
baru dalam memainkan instrumen musik. Zaman ini juga merupakan tonggak dari
terciptanya dan diakuinya musik dalam opera. Banyak sekali teknik musik dan
konsep musik dari zaman Barok dan Rokoko masih terpakai hingga sekarang.
Alat-alat musik klasik seperti biola dimainkan sangat baik di zaman ini.
IV.
Zaman Klasik (1750 M-1820 M)
Sejarah
musik klasik dimulai pada tahun 1750 setelah berakhirnya musik Barok dan
Rokoko. Musik pada zaman ini umumnya memiliki karakter homophonic yang melodinya
diatas iringan chord. Banyak sekali musik yang sangat indah dalam bentuk,
proporsi, keseimbangan, moderasi dan kontrolnya. Musik zaman klasik terkenal
sangat indah dan elegan dengan ekspresi dan struktur musik yang dikerjakan
dengan sangat sempurna.
Ciri-ciri
musik klasik adalah :
Penggunaan
dinamika dari keras menjadi lembut, crassendo dan decrassendo;
Perubahan
tempo dengan accelerando (semakin cepat) dan ritarteando (semakin lembut);
Pemakaian
ornamentik dibatasi;
Penggunaan
accord 3 nada.
Ukuran
dari orkestra pada musik klasik sangat berkembang baik dalam kuantitas maupun kualitas,
instrumen harpsichord sudah tidak digunakan lagi dan digantikan dengan piano.
Saat itu piano dimainkan dengan ditemani Alberti bass dan semakinkaya dengan
suara dan semakin kuat. Bentuk sonata juga sangat berkembang dan menjadi elemen
utama pada zaman ini.
Hal
terbaik dari musik klasik adalah mereka menjadi element dasar dari semua musik
di zaman selanjutnya. Contohnya Franz Schubert, Carl Maria von Weber dan John
Field yang hidup di saat transisi dan menjadi generasi klasik romantik. Banyak
sekali komposer setelah zaman klasik yang masih mempelajari karya-karya Mozart
dan Beethoven. Bahkan keagungan karya dari Beethoven dalam Moonlight Sonata
telah menjadi contoh dan inspirasi dari ratusan karya lain setelahnya. Karya
Mozart masih dimainkan dan dipelajari dalam harmoni dan orkestra musik setelah
80 tahun kematiannya. Jatuhnya zaman musik klasik ditandai dengan jatuhnya
generasi Vienna yang mulai ditinggalkan oleh komposer ternama di masa itu.
V. Zaman Romantik
(1820 M-1900 M)
Musik
romantik sangat mementingkan perasaan yang subyektif. Musik bukan saja dipergunakan
untuk mencapai keindahan nada-nada, akan tetapi digunakan untuk mengungkapkan
perasaan. Oleh karena itu dinamika dan tempo banyak dipakai. Karakter utama
dari musik romantik sendiri adalah kebebasan lebih dalam bentuk musik dan ekspresi
emosi serta imajinasi dari komposer. Lalu ukuran dari orkestra yang menjadi
semakin besar dan bahkan bisa disebut raksasa dibandingkan sebelumnya. Hasil
karya dari para komposer juga menjadi semakin kaya akan variasi dari mulai lagu
hingga karya pendek dengan piano dan diakhiri dengan ending yang sangat
spektakuler dan dramatis pada puncaknya. Secara teknik para pemain musik pada
zaman romantik juga mempunyai level sangat tinggi terutama dalam alat musik
piano dan biola. Banyak sekali musisi yang dianggap sebagai seorang virtuoso di
bidang musik.
Paham
nasionalisme juga mewarnai zaman ini. Reaksi keras dari komposer Rusia,
Bohemiadan Norwegia yang sangat menentang dominasi Jerman. Contohnya adalah
opera dari Mikhail Glinka yang mewakili Rusia. Lalu juga ada Bedrich Smetana
dan Antonio Dvorak yang menunjukan nasionalisme mereka dengan menciptakan lagu
rakyat Ceko. Masih ada Jean Sibelius yang menulis musik berdasarkan cerita
Finlandia, Kalevala dan karya dari Sibelius ini menjadi simbol dari
nasionalisme Finlandia.
VI.
Zaman Modern/ Abad 20 dan Kontemporer (1900 M-sekarang)
Zaman
ini adalah dimana musik kontemporer dan musik abad 20 berjalan beriringan.
Musik pada zaman ini tidak mengakui adanya hukum-hukum dan peraturan-peraturan,
karena kemajuan ilmu dan teknologi yang semakin pesat,misalnya penemuan di
bidang teknik seperti Film, Radio dan televisi. Pada masa ini orang ingin mengungkapkan
sesuatu dengan bebas.
Terdapat
banyak sekali jenis musik yang berkembang pada abad 20, diantaranya :
Aliran
ekspresionisme dari Schoenberg, neoclassical dari Igor Stravinsky, aliran
futurism dari Luigi Russolo, Alexander Mossolov, Prokoliev, Antheil;
Aliran
microtonal dari Julian Carillo, Alois Haba, Harry Partch dan Ben Johnston;
Aliran
sosialis dari Prokofiev, Gliere, Kabalevsky dan komposer dari Rusia lainnya;
Steve
Reich dan Philip Glass yang mengusung musik dengan harmoni yang simpel dan
ritme minimalis.
Musik bersifat konkrit dari Piere Schaeffer dan musik
intitusif seperti Karlheinz Stochausen;
Musik
seerialisme dari Piere Boulez, musik politik dari Luigi Nono dan musik
aleatoric dari John Cage.
Musik
kontemporer bisa berasal dari segala tempat dan mempengaruhi gaya musik lain,
contohnya gamelan dari Indonesia,instrumen tradisional dari China dan ragas
dari musik klasik India. Jenis musik seperti rock, jazz dan pop berkembang
sangat pesat pada zaman ini. Banyak sekali pencipta musik yang berkualitas.
Sumber :
http://www.sheetmusicman.org/news/sejarah-awal-munculnya-musik/
https://mday.info/result/detail/detail.php?idN=3023&title=Sejarah%20Musik%20Dunia#related
Sumber :
http://www.sheetmusicman.org/news/sejarah-awal-munculnya-musik/
https://mday.info/result/detail/detail.php?idN=3023&title=Sejarah%20Musik%20Dunia#related
0 comments :
Post a Comment