image1 image2 image3

HELLO I'M SHIDQI|WELCOME TO MY PERSONAL BLOG|I LOVE TO DO CREATIVE THINGS|I WANT TO BE PROFESSIONAL WEB DEVELOPER

Kenapa Air Laut Asin?

Bumi, tempat tinggal kita sekarang ini, 70% isinya terdiri dari air. Tapi dari 70%  volume air di bumi, 97,5% merupakan air asin, dan hanya 2,5%nya adalah air tawar yang dapat dikonsumsi manusia. Malah, jumlah air tawar di bumi ini kebanyakan masih berbentuk lapisan es di kutub.  

Awal mulanya adalah gara-gara hujan. Singkatnya, air hujan yang jatuh ke bumi menghantam berbagai jenis batuan. Air hujan itu memecahkan batuan di daratan, dan kemudian membawa garam dan mineral lain dalam batu-batuan tersebut bersamanya. Air hujan itu kemudian pergi mengalir ke sungai membawa garam dan mineral lainnya tersebut kesana.

Kita mengetahui laut mempunyai permukaan yang sangat luas sehingga hal ini menjadi salah satu faktor penguapan yang cukup besar, pada saat air laut menguap hanyalah H20 (air) sedang garam garam mineral tetap tinggal bersama air lauu, begitulah sehingga air laut rasanya asi. kadar keasinan air laut ini dipengaruhi oleh faktor suhu, biasanya semakin panas daerah tersebut air lautnya semakin asin. lalu kenapa air di danau itu tidak berasa asin padahal airnya juga dari daratan? Jawabannya karena permukaan air danau tidak cukup luas sehingga penguapannya tidak begitu besar, maksudnya air yang menguap dengan air yang masuk ke danau masih balance dan sumber mineralnya sangat terbatas beda dengan laut yang sumber mineralnya dari berbagai penjuru dunia menjadi satu.

Air laut adalah air dari laut atau samudera. air laut memiliki kadar garam rata - rata 3.5%. Artinya dalam 2,5 liter (2500 ml) air laut terdapat 60 gram garam (terutama, namun tidak seluruhnya, garam dapur/NaCI).

Walaupun kebanyakan air laut di dunia memiliki kadar garam sekitar 3,5%, air laut juga berbeda-beda kandungan garamnya. Yang paling tawar adalah di timur teluk finlandia dan di utara Teluk Bothnia, keduanya bagian dari Laut Baltik. Yang paling asin adalah Laut Merah, dimana suhu tinggi dan sirkulasi terbatas membuat penguapan tinggi dan sedikit masukan air dari sungai-sungai. kadar garam di beberapa danau dapat lebih tinggi lagi.

Air laut memiliki kadar garam karena bumi dipenuhi dengan garam mineral yang terdapat dalam batu-batuan dan tanah. Contohnya natrium, kalium, kasium, dll. Apabila air sungai mengalir ke lautan, air tesebut membawa garam. Ombak laut yang memukul pantai juga dapat menghasilkan garam yang terdapat pada batu - batuan. Lama-kelamaan air laut menjadi asin karena banyak mengandung garam.

Ketika air laut menguap untuk membentuk awan, garam yang ada di laut, tetap ada di laut. Sedangkan awan tersebut, kemudian akan menjadi hujan, dan kemudian akan mengikis batuan, dan kemudian akan mengulang proses tersebut, selama jutaan tahun, dan masih terus berlangsung hingga sekarang.

Tapi kenapa kita ngga nyaring air laut aja, buat terus kita minum? Kendalanya, pengolahan air laut itu sendiri masih mahal dan membutuhkan banyak energi. Dibandingkan jika kita mengolah air tawar yang sudah ada saja. Selain itu kendala seperti adanya alga, yang sering menyumbat penyaringan, juga membuat pengolahan air laut masih ribet dan sangat menyusahkan.

Sumber :

Share this:

CONVERSATION

0 comments :

Post a Comment